Semangat Cinta Almamater
MARKUS 11:17.
Mengawali proses pembangunan kamar makan aula dan perpustakaan Seminari KPA St. Paulus Mataloko, kami mengawalinya dengan berpijak pada kutipan injil Markus 11:17 rumah-ku akan disebut rumah doa seperti yang tertulis di atas. Kutipan ini kami rasa penting karena saat ini lembaga Seminari KPA St. Paulus Mataloko sedang berproses membangun sebuah rumah namun bukan sekedar rumah, namun sebuah rumah untuk berdoa. Sebuah rumah tempat para seminaris berkumpul, melantunkan pujian dan mazmur bagi yang Maha Tinggi. Ya rumah itu akan disebut rumah doa. Kami sedang memulai pembangunan rumah doa itu dan karena itu doa harus menjadi spirit utamanya, Tuhan mesti menjadi fundasinya, semangat cinta almamater akan menjadi motor penggerak semangat kerja sesulit apapun tantangan yang akan kami hadapi.
BUKAN SEKEDAR BANGUNAN FISIK.
Membangun sebuah bangunan bukan saja menyusun rangkaian material yang kemudian membentuk sebuah formasi yang dinamai gedung, namun lebih dari itu membangun sebuah bangunan adalah juga membangun bangunan spiritual di mana semangat injil Yesus, spiritualitas St. Yosep si tukang dari Nazaret dan kharisma Ordo Carmel harus menyatu dan tinggal di dalam rumah yang sedang dibangun itu. Kami menyadari bahwa untuk membangun sebuah rumah doa yang tepat dan benar bagi sebuah lembaga pendidikan calon imam membutuhkan komitmen dan tanggung jawab yang besar. Akan tetapi kami meyakini bahwa kami telah memulainya bersama Tuhan, pada waktunya juga Tuhan akan merestui semua proses ini. Terimakasih untuk semua pihak yang sampai dengan hari ini masih setia membantu kami dalam proses pembangunan ini. Cinta dan pemberian kalian adalah doa yang istimewa. Kerja buat Tuhan selalu menyenangkan. Doa dan dukungan kalian semua masih kami harapkan sampai proses pembangunan ini selesai. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar